Berawal Pada tahun 1999 Pak Budi dan istrinya Peggy merencanakan untuk menghabiskan 33 hari liburan dengan berkeliling dunia, mereka cukup antusias dengan rencana itu. Pada malam harinya saat makan malam, mereka menyalakan TV dan mendengar berita mengenai banyak anak-anak kecil membutuhkan bantuan di Timor Leste.
Berita sekilas itu ternyata menggugah hati kedua insan ini. Masing-masing baik Pak Budi dan Bu Peggy tertegun dalam hati, ada perasaan ngak enak di hati, apakah jalan-jalan itu layak dilakukan dikala banyak orang yang butuh bantuan?
Pak Budi lalu membicarakannya kepada istri akan kegundahan hatinya dan ternyata sang istri juga mempunyai perasaan yang sama yang akhirnya mereka bersepakat membatalkan perjalanan itu dan memulai untuk mewujudkan mimpi mereka yakni punya sebuah sekolah yang bagus dan lengkap ( tenaga guru yang handal dan ruangan yang sehat.
Itu merupakan awal yang menutup atau menunda keinginan liburan untuk mewujudkan mimpi yang lebih mulia.
Pak Budi juga membagikan mottonya “Dream Big, Start Small, Do It Fast” semboyan yang bagus sekali, singkat padat dan jelas. Kita harus mempunyai suatu mimpi untuk mewujudkan sesuatu, mulai usaha dari kecil dan lakukan dengan cepat.
Jangan pernah takut untuk bermimpi, Pak Budi mengatakan masalahnya banyak anak muda Indonesia yang sudah takut untuk bermimpi.
Kita harus mempunyai mimpi dan raih mimpi itu dengan langsung memulai usaha dengan kecil, yang penting ada usaha yang dimulai dan yang terpenting itu dilakukan dengan cepat, jangan nanti terlalu banyak pertimbangan sehingga tindak nyata-nya tidak akan muncul sehingga mimpi besar itu susah terwujud.
Beliau yang juga sebagai ‘supir pesawat’ mengatakan andai sehari itu tidak 24 jam, lebih lagi. Akan lebih banyak yg bisa dilakukan untuk mereka yang butuh bantuan. Mungkin disini kita bisa membantu pak Budi dengan memberikan tangan2 kita sehingga 24 jam itu bukan sepasang tangan tapi banyak tangan sehingga bisa lebih banyak anak2 terbantu.
Mimpi kali ini membangun gedung tk yang terdiri dari dua gedung yang masing2 ada 10 ruangan dan 6 ruangan. Gedung ini juga nantinuya akan menjadi sekolah SD kami yang pertama. Untuk selanjutnya Tuhan sendiri yang akan mengerjakan nya ( harus yakin kata pak Budi). Pembangunan sekolah ini dilakukan siang malam dengan tenaga-tenaga ahlinya, sehingga bangunan ini tetap kokoh dan terbangun dengan baik, sehingga tidak rapuh karena cuaca dan hujan.
Yayasan Kasih Roslin didirikan untuk mewujudkan mimpi pak Budi dan bu Peggy, tepatnya pada tgl 6 Maret 2002 yang diresmikan oleh gubernur Nusa Tenggara Timur .
Saat pertama kali dengan nama Roslin, aku sendiri penasaran dari mana nama itu berawal, Nama tersebut diambil dari nama 2 orang nenek dari Timor yg memberikan nasehat kepada Peggy sewaktu ia kecil, Nasehat yang bermakna sekali “Apa yang bagus untuk dilakukan dalam hidup dan juga bagaimana menjadi orang yang lebih baik dalam kehidupan”
Kedua orang itu adalah Rosalind and Violin dan gabungan 2 nama itu menjadi Roslin.
Untuk mengetahui dan melihat lebih jelas mengenai ‘mimpi’ mereka bisa kunjungi
www.roslinorphanage.org
Pak Budi juga dengan mantap mengatakan bahwa kedua orang tuanya menjadi tokoh panutannya, kedua orang tuanya selalu mengatakan untuk Tengoklah ke bawah ketika kau senang, dan lihat ke atas ketika kau terpuruk. Membuat pak Budi hidup berbagi dengan sesamanya
Pak Budi, senang sekali bisa bertemu pada acara IPA Social and Entrepreneurship Award Singapore 2011. Saya banyak mendapakkan pelajaran kehidupan. Tidak salah kalau pak Budi dinobatkan menjadi 10 besar CNN Hero pada tahun 2009.
Semoga Tuhan memberkati dan membantu mewujudkan mimpi-mimpi besar pak Budi dan Bu Peggy serta sukarelawan lainnya.